Search

Menjadi 'Baywatch' Tak Sekadar Cantik atau Seksi - detikTravel

Jakarta -

Untuk menjadi seorang penjaga pantai atau lifeguard yang dihadirkan film Baywatch sejatinya tak cuma 'jualan' penampilan. Ada kriteria khusus, jam kerja yang ketat, dan gaya hidup sehat yang harus dipenuhi.

Film Baywatch pada tahun 1999-2001 mempopulerkan profesi penjaga pantai ke penjuru dunia. Lewat film ini, profesi itu jadi identik dengan gadis cantik dan pria rupawan berbalut busana renang, menonjolkan kemolekan tubuh seksi atau badan berotot dengan perut sixpack.

Namun pada kenyataannya, profesi ini tidak sesederhana itu. Ada begitu banyak hal yang harus dipertaruhkan untuk bisa menjadi seorang penjaga pantai. Diintip detikcom dari The Talko, Kamis (23/1/2020), ada Brittany Austin yang menjabarkan kehidupannya sebagai penjaga pantai.

Menjadi Baywatch Tak Sekadar CantikJadi penjaga pantai tidak sekadar duduk-duduk santai. (Foto: iStock)


Seseorang yang mau bekerja sebagai penjaga pantai harus punya sertifikasi terlebih dahulu. Untuk mendapatkan itu, biasanya ada pelatihan yang dilakukan dengan waktu sampai 100 jam.

Dalam training tersebut, calon lifeguard harus tahan untuk berlama-lama di air dan berlari di pasir. Mereka juga mesti bisa berenang minimal 100 meter untuk gaya bebas dan gaya dada.


Latihan menyelam dan mengambang yang mereka lakukan pun menggunakan beban. Wajar karena kesigapan dalam berenang dan stamina yang kuat menjadi bekal mereka dalam menghadapi lautan.

Setelah training soal keterampilan di air, penjaga pantai juga harus lulus pelatihan medis. Dalam pelatihan ini, para calon lifeguard mesti menangani berbagai macam skenario kecelakaan yang biasa terjadi di kolam renang atau pantai. Mulai dari CPR sampai luka gigitan predator harus ditangani dengan benar.

Menjadi Baywatch Tak Sekadar CantikPenjaga pantai dalam aktivitasnya. (Foto: iStock)


Begitu terjun ke pantai, kehidupan penjaga pantai yang sesungguhnya baru dimulai dan itu lagi-lagi tak seindah gambaran di film Baywatch. Petugas ini harus bekerja sampai 10 jam per hari. Jangan pula bayangkan aktivitas pekerjaan santai yang didominasi dengan duduk di kursi tinggi, atau dalam gazebo, sambil menatapi pengunjung pantai lalu-lalang.

Setiap harinya, para lifeguard harus berangkat kerja dengan membawa tas besar dan berbagai macam perlengkapan. Makanan, airm dan baju renang ganti menjadi list utama mereka dalam bekerja.

Dalam pekerjaannya, lifeguard harus terus-menerus mengecek pantai, ketinggian gelombang, arus, dan pengunjung pantai di zona aman. Berbekal kacamata khusus, para penjaga pantai harus panas-panasan, berenang, memperingkatkan pengunjung, dan kembali mengecek keadaan pantai.


Chit-chat atau percakapan ringan tak diperbolehkan saat lifeguard bekerja. Karena ngobrol bisa mendistrak penjaga pantai saat ada pengunjung yang tenggelam. Begitu juga dengan gadget. Memegang ponsel saat bekerja adalah haram buat lifeguard.

Memang, ada kalanya pantai sangat tenang. Tapi para penjaga pantai pun biasanya tidak mengisi waktu luang dengan berleha-leha. Mereka justru menyegarkan diri lewat workout. Ini menjadi rahasia para lifeguard untuk menjaga stamina sehari-hari.

Menjadi Baywatch Tak Sekadar CantikSeorang lifeguard bisa saja tampan dan kekar, tapi tuntutan profesinya tak sekadar itu. (Foto: iStock)


Stamina juga ditunjang dengan makanan kaya gizi. Tak boleh ada makanan berat saat bertugas. Lifeguard cenderung makan dengan metode sedikit tapi sering. Masalahnya, kekenyangan bisa membuat lifeguard ngantuk. Evakuasi korban tenggelam pun bisa jadi bencana kalau lifeguard muntah saat beraksi.

Tiap habis nyebur, para penjaga pantai biasanya juga akan langsung membilas diri dan berganti pakaian renang. Itu karena air laut bisa membuat kulit dehidrasi dan lengket.

Brittany menambahkan, menjadi penjaga pantai sangat melelahkan. Untuk tetap bisa fokus, ia akan merendam badan dalam air dan es selama sekitar 8 menit di tiap kesempatan. Krim perawatan kulit seperti sunscreen dan pelembab menjadi penyelamat kulit para lifeguard. Kalau tidak, kulit mereka akan terbakar dan jadi sakit.

Menjadi penjaga pantai tak cuma sekedar memantau saja. Mereka juga harus memberitahu pengunjung pantai jika ada perubahan keadaan laut. Hal ini ditunjukkan dengan bendera warna-warni yang yang ada di pinggir pantai. Bendera ini tak sekedar hiasan. Jika bendera hijau dikibarkan, artinya laut aman untuk berenang. Jika warnanya kuning atau merah, sebaiknya menjauh dari pantai.

Bendera warna ungu dikibarkan jika ada aktifitas hewan liar di sekitar pantai. Dugong, ubur-ubur, manta dan penyu jadi hewan-hewan laut yang seringkali mampir. Yang paling ditakutkan tentu saja ubur-ubur beracun.

Menjadi Baywatch Tak Sekadar CantikPanduan bendera mengenai situasi pantai. (Foto: iStock)


Untuk itu para lifeguard harus benar-benar tahu keadaan laut sebelum pengunjung berenang. Seringkali tugas ini dianggap sepele atau bahkan mengganggu saat kamu sedang asyik berenang ke tengah lautan.

Buat penjaga pantai, satu nyawa juga sangatlah berharga. Layaknya dokter, penanganan orang yang tenggelam bakal sedemikian membekas di ingatan para penjaga pantai.

Maka, jangan pandang penjaga pantai sebelah mata. Hapus anggapan bahwa mereka cuma mementingkan penampilan atau kemolekan fisik yang hadir di film Baywatch. Keterampilan dan kesigapan mereka menjadi modal utama dalam bekerja.

Simak Video "Detik-detik Penjaga Pantai Tergulung Ombak saat Selamatkan Wisatawan"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/krs)

Let's block ads! (Why?)

https://travel.detik.com/travel-news/d-4874059/menjadi-baywatch-tak-sekadar-cantik-atau-seksi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menjadi 'Baywatch' Tak Sekadar Cantik atau Seksi - detikTravel"

Post a Comment

Powered by Blogger.