Search

Asyiknya Traveling ke Tiga Kota Cantik China dan 'Narsis' di Media Sosial (bagian 1) - merdeka.com

Merdeka.com - Welcome Desember, selamat datang liburan akhir tahun.

BERITA TERKAIT

Ya, liburan di Desember merupakan salah satu musim liburan besar di Indonesia. Di bulan terakhir ini, biasanya diisi dengan liburan di negara bermusim dingin alias negara yang memiliki empat musim. Menikmati musim dingin (baca: salju) menjadi daya tarik tersendiri bagi warga negara tropis seperti Indonesia.

Tak heran bila musim liburan di Desember hingga Januari, negara-negara yang memiliki empat musim menjadi tujuan favorit warga negara Indonesia. Menghabiskan waktu liburan dengan sensasi melihat saju turun dan bermain-main dengan salju. Inilah pesona negara dengan empat musim yang tiada dimiliki pelancong asal Indonesia.

Nah, negara China menjadi salah satu tujuan favorit wisata di musim dingin tersebut. Setidaknya berdasarkan data pengguna jasa sewa Wi-Fi saku, JavaMifi, pada periode liburan musim lalu. Ya, menurut JavaMifi, China masuk kelompok lima besar tujuan utama pelancong Indonesia dengan 8,4 persen termasuk Hong Kong dan Macau. Negeri Tirai Bambu ini menggeser Korea Selatan dari Top 5. Sementara di posisi pertama destinasi favorit adalah Jepang dengan 24,1 persen. Disusul Eropa (17,5 persen), Singapura (12,5 persen), dan Australia-Selandia Baru (7,9 persen).

Melihat potensi China yang semakin besar sebagai tujuan favorit pelancong Indonesia di masa mendatang terutama periode liburan musim dingin, JavaMifi melakukan media trip ke tiga kota utama di China; Shanghai-Suzhou-Hangzhou pada awal Desember ini.

Merdeka.com termasuk yang diundang bersama dua media lainnya untuk menikmat wisata musim dingin sekaligus menguji coba layanan Wi-Fi saku di China yang tanpa virtual private network (VPN)! Perlu diketahui, regulasi China membatasi akses internet warganya dengan teknologi VPN. Tanpa VPN, aplikasi global macam WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Google tidak bisa diakses di Negeri Tirai Bambu ini.

Simpelnya, dengan JavaMifi, pelancong bisa bebas mengakses layanan WhatsApp, Instagram, Facebook, Google Maps dengan baik, tanpa harus mengunduh software VPN selama berada di China. Asyik bukan!

Singkatnya, kami berenam berangkat menuju Bandara Internasional Pudong, Shanghai, pada Rabu tenggah malam, pekan lalu, menggunakan maskapai kebanggaan negeri, Garuda Indonesia.

Memakan waktu sekitar 6 jam, kami tiba di Bandara Internasional Pudong sekitar jam 7 pagi waktu setempat. Ingat dengan misi awal menguji layanan JavaMifi, saya pun langsung menyalakan perangkat WiFi saku JavaMifi yang sudah diberikan di Bandara Soekarno-Hatta.

traveling ke shanghai 2018 Merdeka.com

Caranya mudah. Cukup memasukkan nama Wi-Fi saku dan kata sandi yang sudah tertera di belakang perangkat, akses internet dengan JavaMifi pun bisa digunakan. Saya pun langsung mengoneksikan dengan dua smarphone saya. Dan ingat, tanpa repot unduh VPN!

Pembuktian pertama adalah dengan memperbarui status check-in di Bandara Pudong di akun Facebook saya, serta story di akun Instagram. Tanpa VPN lagi dan cepat pula. Menjelang Imigrasi China, terpaksa bermain-main di media sosial saya hentikan sebelum ditegur pihak Imigrasi.

Setelah lolos dari Imigrasi China, kami pun berada di terminal kedatangan Bandara Pudong yang pagi itu bersuhu sekitar 5 derajat celsius. Sambil menunggu bagasi, momen ini dimanfaatkan dengan aksi foto-foto. Jepret sana, jepret sini, lalu unduh di media sosial yang langusung update, berkat akses internet dari JavaMifi.

traveling ke shanghai 2018 Merdeka.com

Ada satu pos pemeriksaan lagi sebelum kami keluar bandara. Setelah melewati pos ini, tour leader kami sudah menunggu. Panggil saja Miss Ling. Perempuan asal Shanghai ini ternyata cukup fasih berbahasa Indonesia. "Bapak-ibu, selamat datang di Shanghai ya. Di Shanghai pagi ini suhunya sekitar 5 derajat plus angin," ujarnya memecah 'kebekuan'.

Miss Ling pun menyarankan kami memakai jaket musim dingin, karena di luar angin dingin lumayan kencang. Benar saja, begitu menungggu mobil van jemputan, udara dingin menyergapkan badan kami, orang tropis yang paling hanya tahan dingin di kisaran suhu 15 derajat celcius, tapi ini 5 derajat! Brrrr tak tahan dingin, jaket tebal pun menutup badan kami rapat-rapat. Mobil van eksklusif pun segera kami naiki untuk menghindari angin dingin ala Shanghai, salah satu kota termodern di China daratan.

Untunglah, van ini menyediakan penghangat. [sya] SELANJUTNYA

Let's block ads! (Why?)

https://www.merdeka.com/gaya/asyiknya-traveling-ke-tiga-kota-cantik-china-dan-narsis-di-media-sosial-bagian-1.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Asyiknya Traveling ke Tiga Kota Cantik China dan 'Narsis' di Media Sosial (bagian 1) - merdeka.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.