Female DJ Zintha; Nggak Mau Dipandang Cantik dan Seksi Doang

BALI EXPRESS, KUTA - Tidak ingin dibilang ikut-ikutan tren, sosok dara cantik bertalenta satu ini punya visi untuk tetap konsisten dalam menggeluti setiap profesi yang digeluti. Termasuk kiprahnya yang baru mulai melebarkan sayap di industri skena musik Electronic Dance Music (EDM) sebagai seorang female DJ.

Talent muda berbakat ini adalah Sintia Westiyul. Perempuan berusia 20 tahun tersebut juga dikenal dengan nama panggung female DJ Zintha. Nama sekaligus sosok dari wanita kelahiran Purbalingga, 13 Juli 1998, ini memang masih terdengar asing di telinga para party goers Bali. Bukan tanpa alasan, female DJ Zintha baru mulai merambah industri panggung dunia hiburan malam sejak tahun 2017 silam.
Meski demikian, dara yang akrab disapa Sinta ini tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Skill serta kualitas dalam bermusik kerap ia perlihatkan di setiap penampilannya. Sebut saja saja saat dirinya tampil di stage megah salah satu pusat hiburan malam ternama di kawasan jalan Legian-Kuta, yaitu Vi Ai Pi Club Bali, beberapa waktu lalu.

Kala itu, Sinta terlihat sukses menghipnotis ratusan crowd yang disesaki para kawula muda untuk ikut jingkrak bergoyang hingga subuh. Tidak hanya itu, kehebatan wanita berparas cantik dan seksi ini juga bisa dibuktikan lewat track rekor perjalanan karirnya selama tampil dari panggung ke panggung.
Beberapa venue seperti SKAI Beach Club, Ocean 360, hingga tempat hiburan malam di kota Solo sudah sempat ia sambangi. Terkait profesinya itu, Zintha yang sempat di wawancarai koran Bali Express (Jawa Pos Group) ini mengaku untuk tetap serius berkiprah di dunia musik elektro.

“Untuk saat ini sih nyaman-nyaman saja. Apalagi profesi yang kini tengah diminati anak-anak muda ini sudah sangat menjanjikan ya. Baik untuk karir ataupun finansial. Memang awalnya untuk pertama kali, memang tidak bisa dipikirkan, karena saya niatnya hanya belajar. Tapi semakin kesini, aku berpikir, semuanya gak ada yang gak mungkin. Asalkan fokus,” jelasnya tegas.

Peluang yang baik itu pun, lanjut Zintha tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Sejak awal belajar DJ school di Solo dan sempat masuk management Seven Management, Zintha memilih untuk meniti karir di pulau Bali dan bergabung bersama management Abrakadabra Bali.

Tentu bukan tanpa alasan, perkembangan musik EDM di Bali kian memberi tempat kepada para pelaku musik elektro seperti peran para DJ, untuk tampil unjuk gigi. “Maka dari itu, aku memilih untuk tetap konsisten dengan profesi ini. Ya, tentu sambil cari duit dan tenar dong,” lanjut perempuan yang sangat menggemari treveling dan naik gunung ini. Selain mencari pamor dan nama di industri dunia hiburan, ZIntha juga akan hadir dengan memperlihatkan skill serta kualitas dalam bermusik.

“Yang pasti kiat saya sebagai peramu musik lebih memperlihatkan skill bermusik. Memahami keinginan crowd dan terus meng-update lagu dan musik trendi. Selain itu, aksi pertunjukan juga harus lebih atraktif,” ujar female DJ yang sangat suka dengan genre house ini.

Cara itu pula diakui Zintha sangat ampuh untuk mematahkan stigma buruk atau anggapan miring sebagai masyarakat tentang profesi DJ yang digeluti kaum hawa. “Banyak yang menilai profesi female DJ ini hanyalah trend dan akan surut juga. Bahkan ada juga yang menilai jika peran female DJ juga hanya bermodalkan paras cantik. Tapi bagi aku, cantik dan sexy itu sudah nilai plus. Berarti tinggal matengin skill serta kualitas bermusik aja. Biar nggak dipandang cantik dan seksi doang, tapi tau selera penikmat genre musik elektro,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait derasnya persaingan yang sudah mulai terasa diantara para pelaku musik elktro ini, Zintha dengan tegas mengatakan jika dirinya enggan memikirkan hal itu. Dengan bermodalkan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, Zintha yakin bahwa dirinya bisa mencuri hati penikmat musik EDM. “Pastinya aku tetap stay cool aja dan juga berani bersaing. Aku yakin, party goers di Bali sudah sangat paham dengan musik EDM dan mereka juga sudah cerdas menilai, mana female DJ yang hebat dengan kualitas bermusik dan mana yang tidak,” tutupnya.

(bx/vir/yes/JPR)

Let's block ads! (Why?)